Diconic

9 Tips untuk Meningkatkan Tingkat Retensi Pengetahuan dalam Kursus eLearning Anda

Bagaimana Membantu Peserta Didik Menjaga Pengetahuan yang Mereka Dapatkan dari eLearning
Sayangnya, kita tidak dapat menghindari lupa terhadap beberapa konten yang kita konsumsi. Entah itu buku, podcast, artikel, atau apa pun yang kita dapatkan informasi dari, kita pasti akan lupa sebagian dari itu suatu saat nanti. Namun, sebagai seorang profesional eLearning, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Anda dapat meningkatkan tingkat retensi pengetahuan dalam kursus Anda. Dengan kurangnya ruang kelas fisik dan interaksi tatap muka, mungkin sulit untuk memastikan bahwa peserta didik Anda akan menyimpan pengetahuan yang mereka peroleh dan sepenuhnya terlibat dengan materi. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi 9 strategi untuk meningkatkan retensi pengetahuan dalam kursus online Anda dan menggali faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Retensi Pengetahuan
Sebelum menyoroti bagaimana Anda dapat meningkatkan tingkat retensi pengetahuan dalam kursus Anda, penting untuk memahami apa yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyerap apa yang mereka pelajari. Pertama, motivasi dan minat adalah faktor yang menarik peserta didik ke dalam kursus eLearning. Otak kita cenderung fokus pada hal-hal yang menarik perhatian kita, dan kita biasanya belajar lebih efektif ketika kita memiliki motif tertentu. Selain itu, retensi pembelajaran sangat tergantung pada pengulangan subjek pembelajaran. Tugas kemungkinan besar diingat oleh seseorang jika mereka mengulanginya beberapa kali. Kemudian, peserta didik biasanya ingat ide atau konsep lebih efektif jika mereka dapat menemukan arti penting atau mengaitkannya dengan sesuatu yang sudah mereka kenal. Terakhir, konten eLearning Anda harus disampaikan melalui berbagai saluran untuk membantu peserta didik Anda menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
10 Cara untuk Meningkatkan Tingkat Retensi Pengetahuan dalam Kursus Online Anda

1. Spaced Repetition

Spaced repetition adalah teknik untuk meningkatkan retensi memori jangka panjang dengan menyebar materi pembelajaran selama waktu tertentu. Alih-alih memompa semuanya dalam satu sesi belajar, peserta didik harus mengulanginya dalam periode waktu yang semakin panjang. Ini akan membantu mereka mengingat apa yang telah dipelajari dalam jangka panjang dengan memperkuat koneksi saraf antara informasi. Anda dapat menerapkan ini dalam kursus eLearning Anda dengan menyediakan kuis mingguan yang mencakup materi minggu sebelumnya, memicu peserta didik Anda untuk mengambilnya dari ingatan. Sebagai alternatif, Anda harus memilih platform eLearning yang memiliki fitur pengingat untuk peserta didik menjadwalkan tugas mereka pada waktu tertentu.

2. Kesempatan Belajar Aktif

Pembelajaran aktif adalah teknik pengajaran yang melibatkan peserta didik yang terlibat dengan meminta mereka berpartisipasi dalam kegiatan dan latihan. Misalnya, Anda dapat menerapkan kuis dan simulasi yang memerlukan keterlibatan aktif dengan materi pembelajaran. Kegiatan ini dapat dirancang untuk memperkuat konsep penting dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menerapkannya. Demikian pula, instruktur dapat mendorong peserta didik untuk mengambil bagian dalam diskusi online dan proyek kelompok yang menumbuhkan pemikiran kritis.

3. Pengalaman Belajar Multimedia

Gunakan berbagai bentuk media, seperti teks, gambar, video, dan audio, untuk meningkatkan pengalaman belajar. Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis pembelajaran ini dapat meningkatkan retensi pengetahuan, karena membantu siswa memahami konsep yang kompleks. Anda dapat mulai mempraktikkannya dengan memberikan ceramah video, infografis, diagram, atau podcast, untuk memperkuat konten kursus online dan memvisualisasikan informasi yang rumit.

4. Personalisasi

Dengan memahami kebutuhan unik dan gaya belajar setiap pembelajar, Anda dapat memberikan umpan balik dan dukungan yang dipersonalisasi, yang menghasilkan tingkat retensi pengetahuan yang lebih tinggi. Beri siswa kesempatan untuk memilih topik yang mereka sukai, menetapkan tujuan mereka sendiri, dan bekerja dengan kecepatan mereka sendiri. Sebagai seorang instruktur, Anda harus menggunakan analitik data untuk membantu Anda melacak kemajuan setiap pembelajar dan memberikan umpan balik dan rekomendasi yang disesuaikan.

5. Materi yang Relevan

Ketika siswa memahami relevansi materi yang mereka pelajari, mereka lebih cenderung terlibat dengannya dan mengalahkan kurva lupa. Cara paling sederhana untuk mencapai ini adalah melalui contoh dunia nyata. Gunakan studi kasus, artikel berita, atau anekdot untuk membantu pembelajar Anda memahami bagaimana materi kursus berlaku untuk kehidupan mereka dan dunia di sekitar mereka. Anda juga dapat meminta mereka untuk mengungkapkan bagaimana menurut mereka pelajaran tersebut berhubungan dengan beberapa pengalaman pribadi mereka dan meminta mereka untuk membagikannya kepada kelas.

6. Penilaian Formatif Reguler

Penilaian formatif membantu peserta didik mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan dan pemahaman mereka. Mereka juga dapat memberikan umpan balik langsung kepada pembelajar tentang pemahaman mereka tentang materi dan membantu mereka memutuskan ke mana harus memfokuskan jalur pembelajaran mereka ke depan. Sebagai profesional eLearning, Anda dapat menggunakan hasil penilaian ini untuk menyesuaikan strategi pengajaran Anda dan memberikan dukungan yang ditargetkan kepada mereka yang membutuhkannya.

7. Pembelajaran Mandiri

Self-regulated learning adalah kemampuan untuk mengelola proses belajar sendiri secara efektif. Tekankan hal ini dengan membiarkan pembelajar Anda menetapkan tujuan mereka sendiri, membuat rencana belajar, dan memantau kemajuan mereka. Tentu saja, Anda juga harus membimbing mereka tentang strategi efektif lainnya yang mungkin bermanfaat bagi perjalanan belajar mereka. Misalnya, bicarakan dengan mereka tentang manajemen waktu jika Anda melihat bahwa mereka tertinggal dalam pelajaran mereka.

8. Aplikasi Pengetahuan

Dengan menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam skenario dunia nyata, pembelajar memiliki kesempatan untuk memahaminya lebih dalam dan memasukkan semuanya ke dalam konteks. Salah satu kegiatan langsung yang paling efektif adalah simulasi Virtual Reality (VR). VR memiliki kekuatan untuk meningkatkan keterlibatan, meningkatkan daya ingat, dan memberikan pengalaman praktis dalam suasana bebas risiko.

9. Pengajaran Peer-To-Peer

Biarkan siswa Anda menjadi guru selama sehari. Setiap minggu, Anda dapat memilih seorang sukarelawan yang merasa telah memahami pelajaran. Pembelajar ini bahkan dapat membuat presentasi dan penilaian singkat untuk teman sebayanya, serta menjawab pertanyaan untuk membantu mereka yang membutuhkan panduan lebih lanjut tentang subjek tersebut. Hal ini tidak hanya memanfaatkan pembelajaran kolaboratif, tetapi juga memberdayakan peserta didik dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Kesimpulan
Menghafal konsep dan ide kunci tidak akan membuat pembelajar jauh ketika tiba waktunya untuk menerapkan pengetahuan yang baru mereka temukan di dunia nyata. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk tidak hanya berfokus pada peningkatan tingkat retensi pengetahuan tetapi juga membuat informasi melekat. Lihat daftar penyedia konten eLearning kustom teratas kami untuk menemukan mitra outsourcing yang tepat untuk membantu Anda menciptakan pengalaman kontekstual yang meninggalkan kesan abadi.