Diconic

Februari 13, 2023

Cara Menyulut Pertukaran Pengetahuan Dalam 6 Langkah Mudah

Filed under: E-Learning — diconic @ 10:01 am

Cara Menyulut Pertukaran Pengetahuan Dalam 6 Langkah Mudah

Lingkungan kerja modern sedang berubah bentuk. Sudah bukan lagi hari-hari di mana karyawan duduk terisolasi di kubikel mereka selama delapan jam, hampir tidak bekerja sama dengan rekan-rekannya. Bisnis yang tertarik menjadi pemimpin di sektor mereka telah menyadari bahwa kesuksesan datang ketika karyawan didorong untuk membagikan pengetahuan, wawasan, dan keahlian mereka. Budaya berbagi pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman di mana semua orang dapat tumbuh dan berkembang. Jika Anda ingin tahu cara menyulut pertukaran pengetahuan di dalam bisnis Anda, baca tips berikut ini.

 

Cara Menyulut Pertukaran Pengetahuan Dalam 6 Langkah Mudah

 

  1. Dorong Komunikasi Terbuka

Pokok dari sebuah perusahaan yang mengandalkan kerjasama dan pertukaran ide adalah komunikasi yang tidak terhalang. Jika Anda ingin karyawan Anda membagikan wawasan mereka, sangat penting bahwa Anda menciptakan lingkungan yang dapat dipercaya. Karyawan tidak boleh dihukum ketika mereka tidak tahu jawaban atas sesuatu atau ketika mereka bertanya pada orang lain. Bahkan, interaksi-interaksi seperti ini harus didorong, karena mereka bisa menjadi kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru, mengubah pandangan yang melekat, atau keluar dari zona nyaman Anda. Ingat untuk menerapkan sistem komunikasi terbuka ini pada semua tingkatan organisasi Anda.

 

  1. Membuat Pusat Berkongsi Ilmu

Meskipun komunikasi sangat penting, kadang-kadang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Volume interaksi yang berhubungan dengan tugas yang dilakukan oleh karyawan setiap hari dapat membuat informasi berguna menjadi sangat sulit dan memakan waktu untuk ditemukan. Untuk menghindari masalah ini, Anda bisa mengembangkan platform kolaboratif yang dirancang untuk menyimpan dan mengelola setiap jenis informasi yang ingin dibagikan oleh karyawan kepada rekan-rekannya. Platform ini akan menjaga wawasan berharga terorganisir dalam folder dan berkas, sehingga mempermudah karyawan untuk menemukan apa pun yang mereka butuhkan. Jika juga membuat platform ini berbasis cloud, Anda memastikan akses mudah kapan saja dan di mana saja, yang bisa sangat berguna untuk karyawan jarak jauh atau kantor di lokasi yang berbeda.

 

  1. Memberikan Hadiah untuk Berkongsi Ilmu

Seringkali, berkongsi ilmu tidak datang secara alami bagi semua orang, oleh karena itu Anda perlu menemukan cara untuk memotivasi karyawan. Memberikan hadiah kepada karyawan yang dengan ramah membagikan keahlian mereka atau informasi yang relevan yang mereka temukan adalah cara yang bagus untuk memulai dan perlahan membentuk budaya berkongsi. Ada berbagai cara untuk memberikan hadiah kepada mereka yang berkontribusi pada “perpustakaan ilmu” perusahaan. Misalnya, Anda bisa menggunakan gamifikasi dan memberikan tanda bagi atau poin kepada karyawan Anda. Selain itu, Anda bisa menyediakan kesempatan pelatihan tambahan bagi kontributor yang paling aktif agar mereka bisa lebih memperkaya dasar pengetahuan mereka.

 

  1. Buatkan Program Mentorship

Menyalakan pertukaran pengetahuan di antara staf saat ini adalah hal yang satu, tetapi bagaimana dengan penambahan baru? Tak peduli seberapa ahli karyawan baru itu, akan sulit bagi mereka untuk berbagi pengetahuan mereka saat berusaha menemukan hal-hal dasar tentang posisi mereka. Oleh karena itu, berikan setiap karyawan baru mentor yang dapat mempermudah proses onboarding, menjawab pertanyaan, dan membuat mereka menyesuaikan dengan alat, prosedur, dan alur kerja secepat mungkin. Dengan cara ini, karyawan baru akan merasa nyaman dan segera menjadi bagian dari rantai pertukaran pengetahuan. Tanpa menyebutkan bahwa mentor sendiri memperoleh manfaat dari proses ini karena mereka mengasah kemampuan sebagai komunikator dan instruktur.

 

  1. Organisasikan Kegiatan yang Mendorong Kolaborasi

Hari-hari dapat menjadi sibuk, dan karyawan mungkin tertinggal dalam kebiasaan budaya berbagi pengetahuan. Dukung budaya berbagi perusahaan Anda dan tetapkan tinggi tingkat engagement karyawan dengan mengatur kegiatan dan menciptakan waktu untuk transfer pengetahuan. Contohnya adalah menetapkan waktu tertentu setiap minggu ketika karyawan dapat merenungkan hal-hal yang baru mereka pelajari dan bertukar pendapat tentang topik yang relevan. Selain itu, sesi peningkatan bulanan atau triwulanan dapat mendorong karyawan untuk berpikir bagaimana menyederhanakan proses dalam organisasi Anda. Anda juga dapat mengubah hal-hal dengan pidato ahli atau acara sosial yang dapat memberikan perspektif baru bagi karyawan Anda.

 

  1. Model perilaku yang ingin Anda lihat

Kebanyakan perilaku dalam lingkungan kerja berasal dari atas. Tak peduli seberapa banyak kepemimpinan mencoba mendorong berbagi pengetahuan, jika mereka tidak berlatih apa yang mereka predik, tidak akan ada perbedaan yang nyata. Oleh karena itu, jika Anda benar-benar ingin melihat perusahaan Anda berkembang melalui pertukaran ide, doronglah dengan contoh. Ajak semua pemimpin untuk berkomunikasi dengan tim mereka, berbagi keberhasilan mereka dan kegagalan mereka, dan hasilnya akan mengalir melalui organisasi. Terakhir, jangan biarkan hierarki ketat menghalangi aliran pengetahuan. Semua orang, terlepas dari tingkat mereka, harus bekerja sama dan berbagi satu sama lain. Itulah satu-satunya cara untuk membudayakan lingkungan kerja yang benar-benar mendukung yang berkontribusi pada kepuasan dan efisiensi karyawan.

 

Kesimpulan

Meskipun bekerja jarak jauh semakin populer, lingkungan kerja semakin terhubung. Menjauh dari mentalitas silo memungkinkan bisnis untuk membangkitkan pertukaran pengetahuan dan mencapai tingkat inovasi baru. Jika Anda ingin meningkatkan aliran informasi dalam organisasi Anda, kami percaya bahwa tip yang kami bagikan dalam artikel ini adalah titik awal yang sempurna.

 

Source: https://elearningindustry.com/tips-to-spark-knowledge-sharing-within-organizations

Februari 10, 2023

Strategi Untuk Meningkatkan Pemanfaatan Karyawan

Filed under: E-Learning — diconic @ 10:16 am

Strategi Untuk Meningkatkan Pemanfaatan Karyawan

Program Learning Management System (LMS) adalah salah satu alat pembelajaran paling populer saat ini. Platform pembelajaran ini memungkinkan pengguna untuk memantau, mengelola, dan melacak program pendidikan dan pelatihan online. Program LMS dapat membantu karyawan meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, dan mengembangkan keterampilan. Namun, keberhasilan program LMS bergantung pada adopsi karyawan. Jika karyawan tidak tertarik untuk menggunakan sistem tersebut, maka program tersebut tidak akan berhasil. Oleh karena itu, penting bagi manajer program LMS untuk memahami cara meningkatkan penggunaan LMS oleh karyawan, untuk mendapatkan hasil maksimal dari pelatihan online mereka.

 

Meningkatkan Pemanfaatan Platform LMS oleh Karyawan

 

  1. Memahami Kebutuhan Karyawan

Strategi pertama adalah memahami kebutuhan karyawan. Ini berarti penting untuk memahami apa yang diharapkan karyawan dari program LMS. Misalnya, karyawan perlu memahami cara kerja program, manfaat apa yang ditawarkan program, dan bagaimana program dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan. Selama ada tujuan yang jelas dan tepat untuk dicapai, akan ada motivasi yang lebih besar untuk mencapainya.

Informasi ini dapat diperoleh melalui wawancara karyawan, survei online, atau kelompok fokus. Riset pasar juga dapat dilakukan untuk lebih memahami selera dan preferensi karyawan. Informasi ini akan memungkinkan manajer program LMS untuk merancang program yang paling sesuai dengan kebutuhan karyawan.

 

  1. Bimbingan Dinamis

Untuk memastikan penerapan program LMS yang sukses, tutor eLearning harus dapat membuat pelajar tetap terinformasi dan termotivasi. Ini mengharuskan tutor untuk terlibat dalam membuat konten dan menyarankan kegiatan. Konten harus relevan dengan minat dan kebutuhan peserta didik, serta menarik dan interaktif. Tutor juga harus memberikan panduan tentang cara menggunakan platform secara efektif (mis., cara menavigasi platform), mendorong diskusi forum, membuka topik diskusi, mengunggah konten dan berita, pencapaian hadiah, dll.

 

  1. Gunakan Gamifikasi

Gamifikasi adalah alat yang sangat baik untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam program LMS. Gamifikasi memungkinkan karyawan untuk berinteraksi dengan program dengan cara yang menyenangkan dan menghibur. Ini dapat membantu karyawan merasa lebih termotivasi dan terlibat dengan program. Gamifikasi juga dapat membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, gamifikasi dapat memungkinkan karyawan untuk melatih keterampilan khusus melalui lingkungan yang interaktif. Ini dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan mereka secara lebih efektif.

 

  1. Menggunakan Alat Pembelajaran Berbasis Web

Alat pembelajaran berbasis web adalah cara terbaik untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam program LMS. Salah satu contohnya adalah teknologi H5P, yang memungkinkan karyawan berinteraksi dengan konten. Artinya, karyawan dapat menonton video, mendengarkan musik, membaca artikel, dan mengikuti kuis. Ini dapat membantu karyawan lebih memahami topik dan mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih efisien.

 

Selain itu, alat pembelajaran berbasis web dapat membantu karyawan merasa lebih terlibat dalam program ini. Ini berarti karyawan dapat melihat kemajuan mereka dan menerima umpan balik instan. Hal ini dapat membantu karyawan merasa termotivasi untuk terus berpartisipasi dalam program tersebut.

 

  1. Mendorong Pembelajaran Sosial

Alat pembelajaran sosial menjadi semakin populer karena menyediakan platform komprehensif bagi siswa untuk berkolaborasi, belajar, dan berjejaring satu sama lain. Alat ini dapat digunakan untuk membuat grup siswa untuk proyek kelas dan sesi kerja, memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dan berbagi ide dengan mudah. Selain itu, forum diskusi memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menerima umpan balik dari teman sebaya atau instruktur. Misalnya, alat konferensi video dapat diintegrasikan ke dalam platform LMS untuk memungkinkan presentasi dan konferensi video waktu nyata. Ini membantu menumbuhkan lingkungan belajar yang menarik di mana siswa dapat berinteraksi satu sama lain dengan cara yang lebih bermakna.

 

Secara keseluruhan, alat pembelajaran sosial adalah sumber daya yang tak ternilai bagi pendidik, karena menyediakan platform komprehensif untuk kolaborasi dan keterlibatan di antara peserta didik. Mereka menawarkan berbagai fitur yang memudahkan guru mengelola kelas mereka, sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar satu sama lain dalam lingkungan yang interaktif. Dengan alat ini, pengajar dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik yang mendorong kolaborasi dan kreativitas di antara siswa mereka.

 

  1. Gunakan Alat Analisis

Sangat penting untuk melacak statistik untuk memahami kinerja program pelatihan. Alat analitik adalah cara terbaik untuk meningkatkan pemanfaatan karyawan dalam program LMS. Alat-alat ini memungkinkan Anda untuk memantau kemajuan karyawan dalam pendidikan mereka. Ini berarti bahwa manajer program dapat melihat topik mana yang dipahami dengan baik dan mana yang membutuhkan lebih banyak pekerjaan.

Source: https://elearningindustry.com/lms-programs-how-to-improve-employee-utilization

Powered by WordPress